Selasa, November 04, 2008

LASKAR PELANGI JUNJUNG WISATA BELITUNG

Momentum kesuksesan film Laskar Pelangi, membawa berkah bagi Kabupaten Belitung. Berkah tak hanya mendongkrak popularitas nama daerah, namun juga berhasil mengungsung dan menjunjung pariwisata Belitung.
Tak bisa dipungkiri Belitung memang kaya obyek wisata menarik, unik, eksotik dan punya daya tarik tersendiri. Sayang, hanya karena lemahnya promosi, kurangnya publikasi, belum ditangani secara serius, tak ada lokomotif penggerak ditambah rendahnya investor yang masuk, menyebabkan pariwisata Belitung kurang diperhitungkan.
Untungnya, berkat film layar lebar 'Laskar Pelangi' juga video klip Nidji, yang lokasi syuting dengan latar belakang destinasi di Belitung, ternyata membawa perubahan besar bagi daerah yang dulu dikenal sebagai penghasil timah dan lada. Kini Belitung, dengan gagah berani menyambut wisatawan lewat sambutan 'Selamat Datang di Bumi Laskar Pelangi'.
Dampaknya dalam beberapa minggu terakhir, wisatawan mulai berdatangan. Kedatangannya pasti terbuai dengan keindahan alam yang mempesona. Pantai indah dengan bebatuan yang menawan, pasir putih bersih, pulau-pulau kecil yang bertebaran dimana-mana, laut biru dan hijau yang bebas pencemaran, terumbu karang yang menerawang alami, ditambah keanekaragaman flora, fauna serta kekayaan tradisi dan budaya serta wisata kuliner yang berbeda.
Yang lebih mengembirakan lagi, jarak antara satu obyek wisata dengan lainnya sangat berdekatan, sehingga wisatawan akan merasa puas. Apalagi jarak tempuh antara Jakarta - Tanjungpandan hanya ditempuh dalam waktu 50 menit dengan pesawat Boeing 737-400. Dan lantaran tingkat kepadatan penumpang yang tinggi, Sriwijaya Air pun membuka dua penerbangan sehari pada pagi hari 06.20 WIB sore hari 14.50 WIB.
Sedangkan melalui laut, pelayaran kapal feri cepat (Jet Foil), Pangkal Pinang (Bangka)–Tanjung Pandan (Belitung) dua kali sehari dengan waktu tempuh sekitar lima jam. Tersedia pula pelayaran dengan kapal cepat angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), Belitung–Sunda Kelapa Jakarta.
Dari bandara Hanadjoeddin, bisa city tour lebih dulu di kota Tanjunpandang, dengan menyaksikan Rumah Tuan Kuasa, yakni rumah penguasa timah tempo doeloe, Museum Belitung, Monumen Perjuangan, Kapal Keruk Ceruduk, situs-situs kejayaan tambah timah serta pantai pendam untuk menikmati sunset yang membuat kenangan tersendiri.
Selain itu, ada pemandian alam "Tirta Merundang Indah" di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, 15 km dari Tanjung Pandan. Mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan, sekitar 30 menit dari Kota Tanjung Pandan. Di Sijuk juga ada pantai terkenal, pantai Tanjung Tinggi.
Pantai ini sangat indah dan unik dengan pasir putih dan susunan bebatuan menawan, yang jarang dijumpai di tempat lain bahkan di Bali sekalipun. Apalagi, pantainya diapit dua semenanjung. Pantai berpasir putih dengan ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung juga laut di depan pantai.
Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah. Bentuk dari batu-batu besar juga unik, sebagian membentuk gua, yang dapat digunakan berteduh selama hujan. Batu-batu itu bertumpuk satu sama lain membentuk obyek yang menarik. Batu-batu itu terletak di atas pasir putih. Di antara susunan batu itu terdapat celah-celah yang bisa dilewati manusia. Namun, waspada tetap penting karena di kedalaman air setinggi 40 sentimeter pun dapat ditemukan ubur-ubur bening berkepala sebesar bola basket dengan tentakel panjang.
Pantai Tanjung Tinggi memang indah karena airnya terlihat bening hingga tembus ke dasar dengan gradasi warna biru tua ke biru muda lalu transparan saat menyentuh pasir putih di tepian. Tidak ada ombak sama sekali, hingga permukaan airnya tenang seakan memiliki daya magis yang mampu menarik siapapun membasahkan kaki. Lokasinya hanya berjarak 30 kilometer utara Tanjung Pandan.
Belitung juga banyak memiliki kawasan pantai yang indah. Misalnya Pantai Tanjungkelayang. Selain keindahan yang mempesona, pantai yang jaraknya 27 kilometer dari Tanjungpandan, terdapat batu granit berukuran besar. Uniknya, karena terkikis air laut, muncul relief-relief di batu granit. Karena keindahan alamnya, masyarakat Belitung percaya bahwa pulau-pulau merekalah yang dipilih peri-peri kahyangan ketika akan mandi cahaya Bulan.
Keindahan alam juga tampak di Selat Nasik, kecamatan di Pulau Mendanau, sekitar dua jam pelayaran dari Tanjung Pandan ke arah barat. Di sana ada atraksi menarik "Nundak" ikan tenggiri, memancing ikan tenggiri sambil mendayung perahu. Perairan Selat Nasik, potensial budidaya rumput laut dan ikan kerapu.
Karena itu, Kecamatan Selat Nasik ditetapkan sebagai etalase perikanan dan kelautan Kawasan Barat Indonesia oleh Departemen Kelautan dan Perikanan. Selat Nasik punya beberapa macam kesenian tradisional yang terus dilestarikan, musik stambul pajar, permainan lesong panjang dan begubang. Ada rumah tradisional dengan arsitektur yang usianya 100 tahun lebih.
Sedikitnya ada delapan pulau kecil tak berpenghuni yang masuk Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, yang terkenal dengan keindahan alam, pantai, dan bentuk alamiah batu granit yang memesona. Pulau itu adalah Pulau Burung seluas 12 hektar dengan kebun kelapa dan bukit kecil di tengah pulau. Dinamakan Pulau Burung karena di satu sudut pantai terdapat batu granit setinggi 20 meter yang menyerupai burung.
Di Pulau Lengkuas terdapat mercusuar yang dibangun pada masa Belanda tahun 1882. Perairan di sekitar pulau ini banyak terdapat karang laut yang indah sehingga dijadikan objek menyelam oleh wisatawan. Pulau lainnya adalah Pulau Babi, Pegadaran, Lutung, Kera, Jukung, Jenang, Pulau Batu Berlayar dan Pulau Burung.
Di Belitung, wisatawan petualang bisa menikmati ombak laut sambil memancing pada malam hari dengan perahu bagan nelayan di Selat Gaspar yang memisahkan Pulau Bangka dengan Belitung. Caranya, bisa ikut nelayan atau menyewa bagan berikut awaknya. Memancing di Selat Gaspar adalah obyek wisata eksklusif yang ditawarkan Belitung. Saat ini penduduk Belitung dan orang Jakarta pada akhir pekan memancing di laut dengan kapal sendiri atau menyewa perahu.
Ada pula ekosistem kerangas yang langka, hanya terdapat di sedikit lokasi, satu di antaranya di Belitung. Lantai hutan yang putih pucat dan suhu panas dengan lebih dari satu jenis tumbuhan pemangsa serangga (karnivora), seperti kantong semar yang oleh masyarakat Belitung disebut ketakong atau kemidokan.
Selain keindahan alam, Pulau Belitung juga memiliki daya tarik seni-budaya. Masyarakat suku Sawang di sana memiliki upacara yang disebut buang jong. Upacara yang berlangsung dua hari-dua malam menjelang musim angin barat (sekitar Agustus atau November) ini bertujuanmemohon perlindungan kepada Yang Mahakuasa agar terhindar dari bencana ketika mengarungi lautan untuk menangkap ikan. Bentuk acaranya adalah melarung perahu kecil berisi sesajian dan rumah-rumahan ke laut lepas.
Untuk wisata kuliner yang terkenal adalah mie Belitung, sambel serai, sambel lingkongh dan terasi Belitung yang kesohor. Tertarik?

Tidak ada komentar: