Jumat, November 07, 2008

WISATA RELIGI, MASJID AGUNG BANDUNG


MASJID Agung Bandung yang memiliki menara kembar, mirip menara di Masjid Mabawi di Madinah. Kini menjadi obyek wisata religi yang menyejukkan. Sesejuk kota yang dijuluki Paris Van Java.
Setiap hari, Masjid Agung Bandung di pusat kota Bandung selalu didatangi wisatawan lokal, nasional bahkan macanegara. Sasarannya menara kembar mirip di Masjid Mabawi dijadikan tempat bersantai.
Tak bisa dipungkiri, keindahan, kemegahan dan ketegaran Masjid ini sudah terlihat dari jauh. Begitu menginjakkan kaki di halaman masjid, wisatawan dapat melihat keindahan menara kembar masjid. Menara dengan ketinggian 81 meter . Awalnya, dirancang dengan ketinggian 99 meter untuk melambangkan Asmaul Husna.
Ternyata, Departemen Perhubungan tak mengizinkan karena mengganggu lalu lintas udara Bandara Husein Sastranegara. Meski ketinggiannya 81 meter, namun jika ditambah fondasinya yang 18 meter ke bawah tanah, jumlahnya menjadi 99 m.
Dengan ketinggian itu, Menara kembar Masjid Raya menjadi bangunan tertinggi di Bandung yang setara bangunan 21 lantai. Untuk bisa mencapai puncak menara , wisatawan tak perlu susah payah naik tangga karena ada lift yang membantu menuju puncak menara. Memang harus sabar antri saat pengunjung padat. Berbeda dengan hari biasa hanya bisa dikunjungi setiap Sabtu – Minggu.
Di puncak menara, bisa menikmati pemandangan kota Bandung, yang kini dipadati bangunan perkantoran, perumahan, hotel dan hijau kota Bandung agaknya sudah berkurang akibat eksplotasi pembangunan yang terus digenjot.
Juga dapat melihat kepadatan arus lalu lintas yang kini menjadi problem bagi jalan-jalan di Bandung, akibat banyaknya kendaraan dari Jakarta dan daerah kota lain yang ingin berwisata, berlibur dan jalan-jalan ke kota Kembang ini.
Yang lebih menarik lagi, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan dua kubah berukuran kecil yang di atasnya terdapat lambang tusuk satai. Di belakang kedua kubah itu, menjulang kubah induk yang berukuran lima kali kubah yang kecil atau setara dengan kubah Masjid Istiqlal dipasang tulisan Allah setinggi 7 m.
Semula, di atas tulisan Allah sempat dipasang lambang bulan bintang. Tetapi, berkat masukan dari masyarakat, lambang bulan bintang akhirnya dipotong. Untuk memasuki bangunan baru masjid, wisatawan pasti dibuat terpesona dengan ukiran ayat-ayat suci Alquran pada pintu masuk yang terbuat dari pohon jati raksasa yang didatangkan khusus dari Jepara. Bagian dalam bangunan dibuat gaya Taj Mahal India, lengkap dengan kolam dan air mancur.
Masjid Agung Bandung pertama kali dibangun pada 1812. Tepatnya, setelah pusat Kota Bandung pindah dari Krapyak (Dayeuhkolot). Penempatan masjid disesuaikan pola tata kota masa itu. Alun-alun sebagai sentral di tengah. Pusat pemerintahan berada di selatan.
Sebelah utara dibangun penjara. Sementara itu, masjid di sebelah barat.
Setelah Bandung tumbuh menjadi kota bisnis, kehadiran Masjid Agung seakan terlupakan. Toko-toko, supermarket, dan pedagang kaki lima yang memenuhi Alun-alun, tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. (endy/foto: ist)

Tidak ada komentar: