Rabu, November 26, 2008

JALAN KE PULAU CANGKIR ANCUR


POTENSI obyek wisata Pulau Cangkir di wilayah Kronjo, Tanggerang Banten, memang luar biasa. Pasirnya putih, hamparan pantai tanpa celah, sajian kuliner dengan menu seafood yang menggairahkan, panoramanya indah, udaranya sangat segar, dan puluhan burung camar selalu menyapa siapa saja yang menikmati keindahan destinasi itu.
Bahkan, Pulau Cangkir yang berada pada salah satu gugusan pulau di perairan Laut Jawa, juga ada makam yang dikeramatkan. Pada waktu tertentu banyak dikunjungi wisatawan lokal terutama pada bulan Muharram tahun penanggalan Hijriah, untuk berziarah.
Harapannya obyek wisata ini menjadi salah satu andalan, unggulan bagi Tanggerang. Namun sayang, andalan itu kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Bahkan Pemerintah daerah tidak punya kepedulian yang tinggi untuk mengembangkan pariwisata. dan tidak punya keseriusan menggarap pariwisata menjadi sumber pendapatan daerah.
Malah ada suara yang kurang mengenakan dari masyarakat, pemerintah daerah mau ambil dana restribusinya tapi tidak mau memperhatikan sarana maupun prasarana obyek wisatanya. Kalau kondisi seperti ini bagaimana pariwisata di daerah Tanggerang bisa maju dan berkembang.
Memang tidak bisa dipungkiri, masalah utama yang dihadapi obyek wisata Pulau Cangkir adalah kondisi jalan menuju kawasan wisata itu ancur, rusak parah, amburadul. Sehingga jalan menuju lokasi yang jaraknya sekitar 3 - 4 kilometer itu, membuat wisatawan mengeluh, geregetan, dongkol dan kadang-kadang mau marah namun melimpahkan ke siapa?
Selain jalan masuk yang ancur, tempat parkir belum representatif, tempat kencing juga susah, tempat sampah juga nggak ada sehingga banyak sampah berserakan yang nampak kumuh, tempat santai atau gazebo untuk duduk-duduk menikmati hamparan laut juga sulit dicari, tempat pedagang makanan dan minuman juga amburadul.
Nah, kalau sudah begini potensi obyek wisata itu menjadi rendah, wisatawan yang datang pun enggan. Rasa kenyamanan, kedamaian dan keamanan merupakan barang yang mahal. Dan mereka yang datang ke Pulau Cangkir itu hanya keterpaksaan karena tak ada obyek wisata lain. Menyedihkan. (endy)

Tidak ada komentar: