Kamis, November 06, 2008

PENGELOLAAN PARIWISATA LAMPUNG MENYEDIHKAN


PARIWISATA Lampung memang potensi obyek wisatanya sangat luar biasa, apalagi Lampung dekat dengan Jakarta. Sayangnya, pengelolaan pariwisata masih sangat menyedihkan sehingga potensi itu tak ada artinya.

''Untuk memajukan pariwisata Lampung, memang masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, diantaranya harus mendapat dukungan banyak pihak termasuk pemerintah daerah selaku pemegang otoritas wilayahnya,'' ungkap Dr. Nicolaus Lumanauw, pengamat pariwisata yang juga Executive Director Arie Tour & Travel, di Jakarta, belum lama ini.

Untuk memulai menyelesaikan pekerjaan rumah, sambung Nico -panggilan akrabnya, hal utamanya adalah adanya master plan wisata di Lampung harus ada. Dengan adanya master plan, memudahkan pelaku pariwisata untuk memulai action. "Tapi master plan yang ada pun harus disesuaikan dengan perkembangan pariwisata yang ada, artinya bisa direvisi dan disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Head Research Asita Pusat.

Di tempat yang sama, Zein Ginting, president director Arie Tour yang juga ketua Association of the Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA) menilai pemerintah masih melihat sebelah mata terhadap tour and travel agency. "Kami dilihat tidak punya hotel, armada, dan lainnya. Padahal peran kami di dunia pariwisata cukup penting, terutama dalam mempromosikan dan mengajak wisman datang ke Lampung," ujarnya.

Dan upaya menjual pariwisata Lampung ini, seharusnya disambut pemerintah serta para stakeholder dengan menyiapkan sarana dan prasarana objek wisata yang memadai. "Jangan sampai kami sudah gembar-gembor promosi, tetapi begitu wisman datang ke sini tak mendapatkan apa-apa," ungkapnya.

Dicontohkan, pada 23 hingga 29 September di Bali akan digelar Pattha Travell Mate, selayaknya ajang ini harus bisa dimanfaatkan untuk menjaring wisman. "Kalau selama ini pintu wisata ada empat; Bali, Batam, Jogja, dan Jakarta, mengapa kita tidak mengarahkannya ke Lampung yang lokasinya tak terlalu jauh dari pintu wisata tersebut.

Setidaknya wisman ditambah long stay dari 5 hingga 6 hari menjadi 6 hingga 7 hari, sisanya ini diarahkan ke Lampung. Cara ini kan lebih efektif, sehingga Lampung tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk promosi sendiri," tandasnya. (endy)

Tidak ada komentar: