Kamis, Januari 08, 2009

PULAU KOMODO MASUK NOMINASI 7 KEAJAIBAN DUNIA

TAMAN Nasional Pulau Komodo masuk dalam daftar 77 kandidat kuat untuk terpilih sebagai tujuh keajaiban baru alam (New 7 Wonders of Nature) yang dirilis kemarin (7/1). Pulau Komodo saat ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia.
Dalam seleksi tahap kedua yang memilih 77 kandidat, dua wakil Indonesia lainnya, Danau Toba dan Gunung Krakatau, tersingkir. Untuk sementara, kandidat di urutan pertama daftar kandidat tujuh keajaiban baru alam ditempati Taman Nasional Grand Canyon, disusul Mount Everest dan Danau Loch Ness.
Kontes tujuh keajaiban baru alam tersebut diselenggarakan oleh New Open World Foundation bekerja sama dengan The United Nation Office for Partnerships yang berpusat di Swiss. Lembaga itu pula yang tahun lalu menetapkan tujuh keajaiban baru dunia yang mengeliminasi Candi Borobudur.
Dalam kategori ini, panitia memilih objek wisata yang dibuat manusia. Pemenang pemilihan tujuh keajaiban baru dunia buatan manusia adalah Piramida Giza di Mesir; bangunan Colosseum (Italia), Tembok Raksasa (Tiongkok), Taj Mahal (India), Kota Kuno Petra (Jordania); Patung Jesus Juru Damai (Brazil), Machu Picchu (Peru), dan Piramida Chichen Itza (Meksiko).
Dalam pemilihan tujuh keajaiban baru alam yang kini sedang berlangsung, panitia mengajak dunia memilih wisata alam yang terbentuk secara natural oleh alam. Taman Nasional Komodo merupakan satu-satunya tempat di dunia yang ditinggali hewan purba komodo.
Pemilihan tujuh keajaiban baru alam tersebut dilakukan secara online di web www.new7wonders.com. Saat pemilihan dibuka pada Juli 2007, tercatat ada 441 kandidat keajaiban baru alam dari 222 yang diusulkan ke panitia. Di antara jumlah itu, panitia menyeleksi dari jumlah suara yang masuk, sehingga tinggal 261 kandidat.
Kemudian, kandidat tersebut diperkecil menjadi 77 nomine kemarin. Selanjutnya, panitia akan memilih 21 finalis untuk kemudian menentukan tujuh objek wisata alam tersebut yang layak disebut keajaiban baru alam.
Kita bisa ikut serta menentukan peringkat kandidat Indonesia menggunakan hak pilih di situs penyelenggara. Hasil pilihan kita akan diumumkan pada 31 Desember 2011. (R)

Jumat, Januari 02, 2009

PESONA ALAM SUMENEP BUTUH SENTUHAN

SUMENEP terbagi dalam dua bagian, yakni Sumenep daratan dan Sumenep kepulauan. Dengan kondisi geografis seperti itu, memungkinkan kabupaten tersebut memiliki sejumlah objek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Secara umum pesona alam yang bisa dijual dari kabupaten itu selain objek wisata alam yang menawarkan seni budaya, juga ada lokasi-lokasi wisata spiritual, yang mengandalkan berbagai peninggalan sejarah bernapaskan Islam. Objek wisata itu kebanyakan berupa bangunan bersejarah yang ikut menandai perjalanan hidup Kabupaten Sumenep.
Objek wisata alam antara lain Pantai Lombang yang mempunyai hamparan pasir putih, diteduhi pohon cemara udang sepanjang 12 km. Begitu rimbunnya jajaran pohon cemara di sepanjang pantai itu, membuat pantai di sebelah utara Madura itu seolah-olah taman raksasa. Apalagi, ombaknya yang tenang dengan kejernihan air lautnya membuat kesan tersendiri. Pantai itu hanya berjarak sekitar 30 km arah timur laut Kota Sumenep.
Ada juga Pantai Slopeng yang menawarkan keindahan yang tak kalah menariknya dengan pantai lainnya. Pantai yang terletak 21 km arah utara Kota Sumenep itu termasuk dalam Kecamatan Dasuk. Pantainya landai, diteduhi deretan pohon palem dan kelapa. Pasir pantainya juga menarik perhatian karena berwarna putih. Tak mengherankan jika setiap liburan pantai itu selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal karena ombaknya yang tenang.
Sayang sekali potensi wisata itu belum dikelola secara profesional sehingga keberadaannya belum bisa dijadikan andalan untuk menarik devisa. Karena itu, pihak swasta diminta andilnya untuk bekerja sama agar potensi wisata tersebut bisa memberikan tambahan untuk mengisi kas daerah.
Demikian pula potensi wisata alam lainnya yang terletak di Kepulauan Kangean, perlu penanganan secara terpadu agar menghasilkan manfaat finansial bagi daerah. Di kepulauan itu setidaknya terdapat 30 pulau yang membentang di wilayah Kabupaten Sumenep bagian timur. Di antaranya Pulau Kangean, Salor, Saobi, Paliat, Sabuten, Sapeken, Sasel, serta Sepanjang. Pulau Kangean menawarkan wisata bawah laut dengan terumbu karang yang masih alami dan indah.
Daya tarik lainnya yang menonjol di Sumenep adalah bangunan bersejarah, misalnya Masjid Agung Sumenep yang berada persis di tengah-tengah kota. Bangunan yang masih berdiri dengan megah dan terpelihara itu didirikan pada 1779 M dan selesai tahun 1787 M. Masjid yang didirikan pada zaman Panembahan Sumolo tersebut merupakan satu dari sepuluh masjid tertua di Indonesia. Masjid itu memiliki arsitektur yang indah dan khas karena merupakan perpaduan antara gaya Islam, Eropa, dan China.
Selain Masjid Agung Sumenep, peninggalan Panembahan Sumolo yang bergelar Pangeran Nata Kusumah adalah bangunan Keraton Sumenep. Keraton tersebut dibangun pada 1780 M sebagai bangunan bersejarah. Keraton itu sampai saat ini masih kerap difungsikan. Pemerintah Kabupaten Sumenep sering menggunakan Keraton Sumenep sebagai tempat perhelatan resmi pemerintahan. Pintu gerbang keraton dihiasi Labang Mesem Gapura beratap susun.
Gerbang Labang Mesem merupakan pintu masuk menuju pendopo Keraton Sumenep. Sebagai pintu gerbang, bangunan itu dilengkapi dengan atap bersusun tiga berbentuk limas. Ini adalah corak arsitektur Jawa. Bagian depan bangunan berupa pintu yang berbentuk lengkung selayaknya corak arsitektur Timur Tengah. Sementara itu, bagian atas bangunan berbentuk segitiga, dihiasi profil-profil sebagaimana corang bangunan di Eropa.
Masih dalam bagian keraton, tempat yang tak boleh dilewatkan para wisatawan adalah Taman Sore. Taman ini merupakan tempat pemandian para putri raja zaman dahulu kala. Taman ini terletak di sebelah timur Pendopo Agung Keraton. Sampai sekarang pemandian ini masih dilestarikan.
Tak hanya masjid dan keraton, Kabupaten Sumenep juga memiliki bangunan-bangunan unik lainnya yang bisa dijadikan sebagai objek wisata spiritual. Sebut saja Asta Tinggi yang merupakan tempat kuburan raja-raja Sumenep, yang berdiri sejak tahun 1644 M. Lokasinya terletak di Desa Kebun Agung, sekitar 2,5 km arah barat laut dari Kota Sumenep.
Lalu ada lagi yang disebut Asta Yusuf, yakni sebuah makam seorang penyebar agama Islam di Kabupaten Sumenep. Makam ini sering dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. Asta ini terletak di Kecamatan Talango, arah timur dari Kota Sumenep berjarak sekitar 11 km, melalui penyeberangan di Pelabuhan Kalianget. (SK)

TURIS CHINA KHAWATIRKAN RABIES DI BALI

SEJUMLAH wisatawan asal China khawatir dengan kasus rabies yang melanda Bali mengingat pulau tersebut selama ini menjadi salah satu primadona tujuan wisata apabila berkunjung ke Indonesia.
"Kasus merebaknya rabies yang disebabkan anjing yang banyak berkeliaran memang menjadi perhatian utama bagi wisatawan asal China," kata Manajer Umum Garuda Beijing Pikri Ilham K, di Beijing, Jumat, seperti dikutip dari antara.
Menurutnya, Bali selama ini memang merupakan tujuan favorit bagi wisatawan China yang ingin berlibur ke Indonesia sehingga adanya kabar yang tidak nyaman tersebut membuat kunjungan wisatawan asal China ke pulau itu bisa terganggu.
Meskipun sempat terjadi pembatalan keberangkatan oleh sejumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Bali selama 2008, kata Pikri, namun hal itu secara umum belum terlalu mengganggu keinginan wisatawan China ke Indonesia, khususnya Bali.
"Memang ada beberapa wisatawan China yang membatalkan kunjungan ke Bali setelah mendengar merebaknya wabah rabies di Bali sekalipun jumlahnya memang tidak terlalu banyak," katanya.
Namun demikian, ia mengharapkan pemerintah daerah Bali sebaiknya segera menyelesaikan kasus rabies di wilayahnya karena hal itu diyakini akan bisa memberikan kesan positif bagi kenyamanan industri wisata di pulau itu.
Pihaknya yakin bahwa pemerintah daerah Bali tentunya telah berupaya mengambil langkah cepat dan konkrit dalam menanggulangi wabah rabies tersebut, sehingga kedatangan wisatawan mancanegara tidak terganggu.
Pikri mengatakan, selama ini pemerintah China juga belum mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk berhati-hati berkunjung ke Bali terkait adanya wabah tersebut.
"Tapi saya optimis bahwa pemerintah setempat menyadari masalah itu dan segera bisa menanggulangi wabah itu. Kalau itu terlaksana maka minat warga China datang ke Bali akan pulih kembali," katanya.
Untuk meyakinkan bahwa Bali saat ini sudah cukup aman dari wabah rabies, pihak Garuda Indonesia Beijing pada akhir Desember 2008 memberangkatkan sekitar 150 agen perjalanan China ke Pulau Dewata untuk bisa langsung mengenai kondisi Bali sesungguhnya.0
Keberangkatan agen perjalanan China tersebut diharapkan bisa menyampaikan informasi kepada wisatawan China mengenai kondisi Bali terkini sehingga keinginan warga China mengunjungi Indonesia, khususnya ke pulau itu bisa normal kembali. (e)