Rabu, November 07, 2007

Visit Indonesia Year (VIY) 2008

BERITA WISATA :
- 100 Tahun 100 Kegiatan

Bendera Visit Indonesia Year (VIY) 2008 telah dikibarkan. Logo yang menjadi ikon tahun kunjungan wisata Indonesia, mulai disosialisasikan. Gaungnya sudah terdengar nyaring malah sebentar lagi akan lebih bergema di penjuru nusantara bahkan ke seantero dunia internasional. ’Selamat Datang Visit Indonesia Year 2008’.

TAHUN 2008, dunia pariwisata Indonesia punya hajatan besar yang digelar bertepatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Memang setelah 1991 yang merupakan tonggak awal Visit Indonesia Year, Indonesia belum pernah menggelar event kepariwisataan dalam skala yang akbar dan spektakurel.
Karenanya, Visit Indonesia Year 2008 dijadikan sebagai momentum dalam mendorong pertumbuhan kepariwisataan nasional, untuk mencapai kehidupan dan kesejahteraan nasional yang lebih baik. Bahkan event ini diharapkan menjadi kebangkitan pariwisata nasional setelah mengalami aral rintangan berbagai kejadian yang datang silih berganti.
’’Kebangkitan dalam arti kesiapan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang siap untuk dikunjungi bagi wisatawan dunia. Kebangkitan untuk menciptakan nilai daya saing pariwisata Indonesia dalam peta persaingan di tingkat regional maupun internasional,’’ ungkap Dirjen Pemasaran Depbudpar Thamrin B. Bachri.
Kebangkitan untuk menggerakkan distribusi kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) dan wisnus (wisatawan nusantara) secara optimal sepanjang tahun di seluruh destinasi pariwisata di Indonesia. ’’Dan terakhir membangkitkan partisipasi dunia usaha serta masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kunjungan wisatawan ke Indonesia,’’ tegas Thamrin.
Pada tahun 2008, target kunjungan wisman memang tidak tanggung-tanggung yakni sebesar 7 juta turis asing, dengan rata-rata lama tinggal 12-13 hari dan rata-rata pembelanjaan sebesar 100 sampai 200 dolar AS. Sementara untuk wisnus ditargetkan terjadi peningkatan jumlah dan pergerakan sebenyak 116 juta orang dengan penyebaran distribusi ke penjuru destinasi utama di tanah air.
Memang untuk mencapai target itu tidak seperti membalikan tangan, namun butuh persiapan khusus, kerja keras dan promosi yang gencar. ’’Berbagai cara telah dilakukan untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia dalam menyambut Tahun Kunjunga Wisata 2008 ke sejumlah pasar wisata dunia. Jadi Visit Indonesia Year ini sudah menjadi tema sentral dalam berbagai kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri sejak awal tahun 2007 lalu,’’ ungkapnya serius.
Bahkan salah satu langkah promosi, Depbudpar bekerja sama dengan Garuda seperti pemasangan logo Visit Indonesia Year 2008 dan penyebaran brosur, lefleat, pemuatan di Flight Megazine dan lainnya. Dipilihnya flight carrier ini mengingat Garuda sudah memiliki kantor jaringan di 21 kota di Asia, Australia, dan Timur Tengah.
Selain itu, Daerah juga gencar melakukan promosi wisata melalui pesta kesenian seperti sekarang sedang berlansung di Bali, disusul Lampung, Palembang, dan lain-lain. Semua itu harus dinilai sebagai bagian dari pelaksanaan persiapan Visit Indonesian Years 2008, kata Thamrin.
Prinsipnya VIY 2008, sambung dia, merupakan kebangkitan bagi destinasi-destinasi di daerah agar dapat menarik kunjungan wisman, juga dalam berbagai kesempatan program VIY 2008 telah disosialisasikan. Dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Budpar, program VIY 2008 sudah disosialisasikan ke Pemda Provinsi, Kabupaten, dan kota.
Terkait dengan itu, Visit Indonesia Year (VIY) 2008 disemarakkan 100 even yang spektakular, menarik, skala internasional dan profesional yang akan berlangsung di berbagai daerah se antero Indonesia. Untuk bulan Januari 2008, misalnya, ada dua even yang menarik dicermati wisatawan mancanegara, yakni Tabot Festival di Bengkulu dan Festival Keraton Nusantara 2008 di Gowa, Sulawesi Selatan. Di awal 2008 sendiri akan digelar beragam acara budaya dan kepariwisataan menarik di Bali, Jakarta, Yogyakarta, dan Manado.
Sementara di bulan Februari akan digelar acara Bau Nyale Putri Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Visit Musi 2008 yang intinya menyelenggarakan beragam acara budaya khas di sekitar Sungai Musi, Palembang, dan Enjoy Astro Indonesia Open akan digelar di Jakarta.
Pada Maret akan digelar 3 acara besar, yakni Sekaten Fair di Solo dan Yogya, kemudian International Furniture & Craft Fair Indonesia 2008 di Jakarta dan Jakarta International Java Jazz Festival yang lokasi pementasannya juga dipusatkan di Jakarta.
Selain itu, ada event World Batik Summit di Jakarta, World Culture Forum di Bali, World of woman Indonesia wide, Festival Istiqal di Jakarta, August 17-th Celebrations, Pawai Festival Bunga di Tomohon, seperti Pasadena, Festibval Bunaken dan penetapan Indonesia sebagai world Heritage.
Selama kegiatan VIY 2008, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 153 miliar pada RAPBN 2008, sedangkan pada RAPBN-P 2007 diusulkan sebanyak Rp 100 miliar. "Dari anggaran RAPBN-P 2007 ini 80 persen akan digunakan untuk promosi dengan memasang iklan di media dalam dan luar negeri, sisanya untuk membantu kegiatan di daerah dengan target setiap daerah mendapat Rp 2-5 milyar," katanya.
Visit Indonesian Years 2008 memang tidak sekadar acara seremonial, tetapi di balik itu ada tanggung jawab moral, bagaimana melalui pengelolaan kepariwisataan masyarakat Indonesia bisa merasakan perbaikan derajat kesejahteraannya. Semoga.

Tidak ada komentar: